PENERAPAN PENDIDIKAN KESEHATAN PENATALAKSANAAN DIARE PADA ANAK PRASEKOLAH (3 – 6 TAHUN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS METRO

Abstract

Diare adalah frekuensi BAB (buang air besar) pada bayi lebih dari tiga kali per hari, bentuk cair pada buang air besarnya kadang-kadang disertai lendir dan darah, nafsu makan menurun dengan tinja berbentuk cair. Anak tidak mau minum sehingga mengalami dehisrasi. Penatalaksanaan diare akut yang dapat dilakukan di rumah tangga bertujuan mencegah dehidrasi dan malnutrisi. Ibu belum mendapatkan informasi dalam penatalaksanaan diare di rumah Tujuan: menggambarkan penerapan pendidikan kesehatan penatalaksanaan diare pada anak di rumah dengan mencegah dehidrasi dan mencuci tangan yang baik dan benar. Metode: menggunakan desain studi kasus. Subjek penerapan dilakukan 2 orang ibu yang memiliki anak dengan diare. Hasil: Tingkat pengetahuan ibu sebelum dilakukan penerapan pendidikan kesehatan penatalaksanaan diare di rumah, dalam kategori kurang (Ny. S sebesar 33 % dan Ny. T sebesar 40 %). Kedua ibu juga belum mengetahui langkah-langkah mencuci tangan yang baik dan benar. Tingkat pengetahuan sSetelah dilakukan penerapan pendidikan kesehatan penatalaksanaan diare di rumah, meningkat (Ny. S meningkat menjadi 86 % dan Ny. T meningkat menjadi 100 %) yaitu dalam kategori tingkat pengetahuan baik. Kesimpulan: Tingkat pengeatahuan ibu dipengaruhi informasi dan lingkungan. Ibu mampu menerapkan pengetahuan penatalaksanaa diare di rumah agar kesehatan keluarga dapat terjaga karena ibu adalah gerbang utama kesehatan keluarga salah satunya dengan penanganan menggunakan oralit/ cairan gula garam serta mencuci tangan dengan baik dan benar.