PENERAPAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL (SALAT) TERHADAP STATUS SPIRITUAL PASIEN PALLIATIF CAREDI RSUD JENDERAL AHMAD YANI METRO

Etika Sari1* Nia Risa Dewi2 Immawati Immawati3
(1) Akademi Keperawatan Dharma Wacana
(2) Akademi Keperawatan Dharma Wacana
(3) Akademi Keperawatan Dharma Wacana
(*) Corresponding Author

Abstract

Perawatan paliatif merupakan perawatan total yang dilakukan secara aktif terutama pada pasien yang menderita penyakit yang membatasi hidup untuk mencegah dan mengurangi penderitaan serta memberikan bantuan untuk memperoleh kualitas kehidupan terbaik bagi pasien dan keluarga mereka tanpa memperhatikan stadium penyakit atau kebutuhan terapi lainnya. Aspek spiritual merupakan komponen penting dalam perawatan paliatif karena dapat meningkatkan perasaan tenang dan damai. Seseorang yang sakit tidak mampu berdiri atau duduk, maka dia tetap salat menghadap kiblat dengan berbaring. Tujuan: menggambarkan penerapan kebutuhan spiritual (salat) terhadap status spiritual pada pasien palliative care di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro. Metode: menggunakan desain studi kasus mengunakan FACIT-Sp. Subjek penerapan dilakukan 2 orang pasien palliative care dengan diagnosa Ca mamae. Hasil: Sebelum dilakukan penerapan pemenuhan kebutuhan spiritual (salat), kualitas spiritual kedua subyek belum baik. Nilai FACIT subyek I sebesar 25 (sedang) dan subyek II sebesar 23 (rendah). Setelah 3 hari diberikan perawatan pemenuhan kebutuhan spiritual tayamum dan salat, terjadi peningkatan nilai FACIT pada kedua subyek menjadi baik. Nilai FACIT pada hari ketiga pada subyek I sebesar 40 dan subyek II sebesar 39. Peningkatan nilai FACIT subyek I sebesar 15 dan subyek II sebesar 16. Kesimpulan: Penerapan pemenuhan kebutuhan spiritual (salat) mampu meningkatkan status spiritual pasien. Saran: Pasien harus berusaha memenuhi kebutuhan spiritualnya walaupun sedang sakit yaitu dengan melakukan tayamum dan salat duduk atau berbaring.

Full Text:

PDF

References


Yodang. (2018). Keperawatan Paliatif Berdasarkan Kurikulum AIPNI 2015. Jakarta: Trans Info Media.

Campbell, M. L. (2013). Nurse to Nurse Perawatan Paliatif. Jakarta: Salemba Medika.

WHO. (2019). Cancer: key fact. http;//www.who.int/cancer/en/

Ahmadi, Z., Darabzadeh, F., Nasiri, M & Askari,M. (2015). The Effect of Spiriyuality and Religiosity on Well-Being of People with Cancer. A literature Review on Current Evidences. Jindishapur Journal of Chronic Disease Care, 4(2), 34-36. https://doi.org/10.5812/jjcdc.28386.

Martins, H., Dias Domingeus, T & Caldeira, S. (2020). Spiritual Well-Being in Cancer Patient Undergoing Chemotherapy in an Outpatient Setting. Journal of Holistic Nursing, 38(1). http://doi.org/10.1177/0898010119858269.

Sarwat, A. (2015). Seri Fiqih Kehidupan (3). Shalat. Jakarta: Rumah Fiqih Publising.

Wijaya, A. S & Putri, Y. M. (2013). Keperawatan Medikal Bedah (Keperawatan Dewasa). Yogyakarta: Nuha Medika.

Black, J. M & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah. Indonesia: CV. Pentasada Media Edukasi.

Sujana, E., Fatimah, S & Hidayati, N.O. (2017). Kebutuhan Spiritual Keluarga dengan Anak Penderita Penyakit Kronik. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia, (3): 47-56.

Wu, L., Tseng, H & Lion, Y. (2016). Nurse Education and Willingness to Provide Spiritual Care. Nurse Education Tiday, 38; 36-41. https://doi.org/10.1016/j.nedt.2016.01.001.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Cendikia Muda

Diterbitkan oleh :
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)
Akademi Keperawatan Dharma Wacana
Jl. Kenanga No.03 Mulyojati 16C Metro Barat Kota Metro Lampung
Telp. 0725-46685
Faks. 0725-46685
Email: jurnalcendikiamuda@akperdarmawacana.ac.id