IMPLEMENTASI MENGUNYAH PERMEN KARET TERHADAP RASA HAUS PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS

Abstract

Penyakit gagal ginjal kronik adalah kondisi saat fungsi ginjal menurun secara bertahap karena kerusakan ginjal dapat menyebabkan kerusakan ginjal lebih lanjut. Penatalaksanaan dapat dilakukan salah satunya dengan hemodialisa. Hemodialisis adalah proses pembersihan darah dari zat-zat sampah melalui proses penyaringan di luar tubuh. Pasien hemodialisa yang mengalami keluhan xerostomia atau rasa haus. Mengunyah permen karet xylitol menyebbakan penurunan rasa haus yang diakibatkan oleh peningkatan sekresi saliva yang terjadi sebagi hasil dari rangsangan mekanis berupa mengunyah yang menyebabkan berkurangnya sensasi mulut kering dan rasa haus.  Tujuan penerapan mengetahui efektifitas implementasi mengunyah permen karet untuk mengatasi rasa haus pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di Ruang Hemodialisis RSUD Jenderal Ahmad Yani. Metode penerapan menggunakan rancangan karya tulis ilmiah menggunakan desain studi kasus dengan 2 orang pasien gagal ginjal kronik di Ruang Hemodialisa yang menjalani hemodialisis. Hasil pengukuran rasa haus sebelum dilakukan implementasi mengunyah permen karet, rasa haus subyek I 20 (rasa haus sedang) dan subyek II 28 (rasa haus berat). Hasil pengukuran setelah dilakukan implementasi mengunyah permen karet terjadi penurunan rasa haus (rasa haus sedang). Rasa haus subyek I dari rasa haus 20 (rasa haus sedang) menurun menjadi 14 (rasa haus sedang). Pada subyek II dari rasa haus 28 (rasa haus berat) menurun menjadi 17 (rasa haus sedang). Implementasi mengunyah permen karet mampu menurunkan rasa haus pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Perawat mampu penerapan mengunyah permen karet dengan baik sehingga mampu menurunkan rasa haus pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis